Minggu, 01 April 2012

Arabica coffee Papua Public Interest Abroad

One team member exhibits Papua commodity in France, Paul Sumino, in Jayapura, said the results of commodity exhibition in France suggests Papua Arabica coffee demand, many French people.According to According to Paul French people of Papua-quality Arabica coffee and coffee products unbeatable by other parts of Indonesia and lainorganik country and has a distinctive aroma that high economic value.Exhibition of the eight provinces in Indonesia's Papua province, including, gets attention and positive response from French society. Paul Sumino says "Papua only display products Arabica coffee commodities such as oil and red fruit which is the potential in tropical forest regions of Papua". Arabica coffee production centers area in Jayawijaya, Paniai and several other districts in the mountainous region of Papua gets the attention of the French businessmen. The businessmen were interested because of the Papua has its own advantages and it is precisely this that must be considered and developed in the government of Papua.According to the Department of Industry and trade (Disperindag) Papua, arabica coffee exports from Wamena began in the United States since August 2008 as much as 20 tons. Arabica coffee export success from Wamena to the United States is recognized by the department for industry and trade cooperation with the Organization Usaid. According to the head later Disperindag arabica coffee exports from Papua will be handled by a local cooperative Disperindag while the party would support any export preparation.Arabica coffee export activities from Wamena to the United States is expected to increase the country foreign exchange. Besides, it also moves the economy that enterprising locals planting coffee since a few years ago.The government also hopes the people who cultivate arabica coffee plants in the area and surrounding Jayawijaya able to increase production so as to meet the demand for overseas export.During this dominance of the export of copper concentrate Papua generated Freeport mining company in Tembagapura, Mimika district which reached 98%. For other export sectors including the fisheries sector in the form of ornamental fish and frozen fish produced a number of entrepreneurs who invest.While the existing data in addition to coffee, this time in a number of local communities in Papua began cultivating cocoa to meet demand at home and abroad. Fore Papua commodities such as coffee dankakao expected to be increased so that it can be one of the leading sectors for export to foreign countries. The potential of these plants is quite economical prospects for local farmers.

  
-----------------------TRANSLATE----------------------------------



Salah seorang anggota tim pameran komoditi unggulan Papua di Perancis, Paulus Sumino, di Jayapura, mengatakan hasil pameran komoditi unggulan di Perancis mengisyaratkan kopi Arabika Papua diminati banyak masyarakat Perancis.
Masih menurut Menurut Paulus masyarakat Perancis kopi Arabika dari Papua berkualitas dan tak terkalahkan oleh produk kopi dari daerah lain di Indonesia maupun negara lainorganik serta memiliki aroma khas sehingga bernilai ekonomi tinggi.
Pameran yang diikuti delapan provinsi di Indonesia itu termasuk Provinsi Papua, mendapat perhatian dan sambutan positif dari masyarakat Perancis. Paulus Sumino mengatakan “Papua hanya menampilkan produk komoditi unggulan seperti kopi arabika dan minyak buah merah yang merupakan potensi di wilayah hutan tropis Papua” . Kawasan sentra produksi kopi arabika di Kabupaten Jayawijaya, Paniai dan sejumlah kabupaten lain di daerah pegunungan Papua mendapat perhatian para pengusaha Prancis. Para pengusaha itu tertarik karena kopi Papua memiliki keunggulan tersendiri dan justru inilah yang harus diperhatikan dan dikembangkan pemerintah Papua.
Menurut Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Papua, kopi arabica asal wamena mulai di ekspor Amerika Serikat sejak agustus 2008 sebanyak 20 ton. Keberhasilan ekspor kopi arabika asal wamena ke Amerika Serikat ini diakui oleh pihak dinas perindustrian dan perdagangan karena bekerjasama dengan Organisasi Usaid. Menurut Kepala Disperindag nantinya ekspor kopi arabika dari Papua ini akan ditangani oleh koperasi setempat sedangkan pihak Disperindag akan mendukung segala persiapan ekspor.
Kegiatan ekspor kopi arabica dari wamena ke Amerika serikat ini diharapkan dapat menambah Devisa negara. Disamping itu juga menggerakkan perekonomian penduduk setempat yang giat melakukan penanaman komoditas kopi sejak beberapa tahun silam.
Pemerintah juga berharap, masyarakat yang membudidayakan tanaman kopi arabika di daerah Jayawijaya dan sekitarnya mampu untuk meningkatkan produksinya sehingga dapat memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri.
Selama ini dominasi ekspor dari Papua berupa konsentrat tembaga yang dihasilkan perusahaan tambang Freeport di Tembagapura, kabupaten Mimika yang mencapai 98%. Untuk sektor ekspor lainnya diantaranya sektor perikanan berupa ikan hias dan ikan beku yang dihasilkan sejumlah pengusaha yang berinvestasi.
Sementara dari data yang ada selain kopi, saat ini masyarakat di sejumlah daerah di Papua mulai membudidayakan kakao untuk memenuhi permintaan dalam dan luar negeri. Kedepan komoditas perkebunan Papua seperti kopi dankakao diharapkan terus ditingkatkan sehingga dapat menjadi salah satu sektor andalan untuk diekspor ke luar negeri. Potensi tanaman ini cukup berprospek ekonomis bagi petani lokal.
 

Wamena Papua Arabica Beans


 
Wamena, Papua, not only producing quality herbal call it the Red Fruit & ants nest, but coffee-producing international bertarap. Plantations grown from a very, very experienced at an altitude of 2500 - 1600 m asl. Coffee plantations are located in Wamena Papua completely unique because it was like a jungle and that means not only heterogenous coffee trees are grown on the plantation, and therefore will produce a complex flavor and balance

PROCESSING OF COFFEE BEANS
Land in the middle pegunugan Wamena Papua Jayawijaya very fertile, and is a unique, since all the coffee trees in this area there is no use of fertilizers, pesticides or other chemicals. "Naturalness quality coffee beans from Papua Wamena is above average, no wonder if the seeds of one of the best coffee in the world.

The processing of coffee beans from the farmers is still very traditional, where farmers just pick the ripe coffee fruit (red), and then stripping the fruit using only his bare hands, after which the sorting stage of the farmers only merendamn ya in the water, and only the coffee beans are submerged only to be captured.

After passing through the sorting process, then sun-dried coffee beans by farmers until the skin is dry and proceed with the process of stripping the skin using a wooden ditumbukkan way. "The results obtained from the last process would produce the coffee beans are commonly called green Beans,"

Green beans themselves will eventually be dried in the sun again until it is completely dry, but due to natural conditions eventually cold-temperature Wamena farmers prefer to sell direct.

I personally really like this organic Arabica coffee, because it's every shipment of red fruit and ant nests taklupa I asked to be included coffee beans. Although sometimes lazy to cook and grind coffee beans, but for a cup of coffee enjoyment will inevitably continue to mash.


-------------------------------------------Translate----------------------------------------------------------


Wamena Papua bukan hanya penghasil herbal berkualitas sebut saja Buah Merah & Sarang Semut,  tetapi penghasil kopi bertarap internasional. Ditanam dari perkebunan yang sangat-sangat alami pada ketinggian 2500 – 1600 m dpl. Perkebunan kopi yang terdapat di Wamena Papua  unik sekali  karena masih seperti hutan dan heterogenous yang berarti tidak hanya pohon kopi saja yang ditanam di perkebunan tersebut, maka dari itu akan menghasilkan rasa yang kompleks dan balance

PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI
Tanah di pegunugan tengah Kabupaten Jayawijaya  Wamena Papua sangat subur,  dan merupakan sebuah keunikan, karena seluruh pohon kopi yang ada di daerah ini tidak ada yang menggunakan pupuk, pestisida ataupun bahan-bahan kimia lainnya. “kealamian kualitas biji kopi asal Wamena Papua sangat diatas rata-rata, pantas saja kalau biji kopinya salah satu yang terbaik di dunia.

Proses pengolahan biji kopi dari para petaninya pun masih sangat tradisional, dimana para petani hanya memetik buah Kopi yang sudah matang (berwarna merah), lalu kemudian pengupasan buahnya hanya menggunakan tangan kosong, setelah itu pada tahap penyortiran para petani hanya merendamn ya didalam air, dan hanya biji kopi yang tenggelam saja yang akan diambil.

Setelah melewati proses penyortiran, kemudian biji kopi dijemur oleh para petani hingga kulitnya kering dan dilanjutkan dengan proses pengupasan kulit menggunakan kayu dengan cara ditumbukkan. “hasil yang diperoleh dari proses terakhir tersebut akan menghasilkan biji kopi yang biasa disebut green Beans,” 

Green beans sendiri pada akhirnya akan dijemur kembali hingga benar-benar kering, namun karena kondisi alam Wamena yang bersuhu dingin akhirnya para petani lebih memilih untuk langsung menjualnya.

Saya sendiri sangat menyukai kopi Arabica organik ini, karena itu setiap pengiriman  buah merah dan sarang semut taklupa saya meminta untuk diikutsertakan biji kopi. Walaupun kadang malas untuk memasak dan menumbuk biji kopi, tetapi untuk sebuah  kenikmatan  secangkir kopi mau tidak mau tumbuk terus.