Minggu, 01 April 2012

Wamena Papua Arabica Beans


 
Wamena, Papua, not only producing quality herbal call it the Red Fruit & ants nest, but coffee-producing international bertarap. Plantations grown from a very, very experienced at an altitude of 2500 - 1600 m asl. Coffee plantations are located in Wamena Papua completely unique because it was like a jungle and that means not only heterogenous coffee trees are grown on the plantation, and therefore will produce a complex flavor and balance

PROCESSING OF COFFEE BEANS
Land in the middle pegunugan Wamena Papua Jayawijaya very fertile, and is a unique, since all the coffee trees in this area there is no use of fertilizers, pesticides or other chemicals. "Naturalness quality coffee beans from Papua Wamena is above average, no wonder if the seeds of one of the best coffee in the world.

The processing of coffee beans from the farmers is still very traditional, where farmers just pick the ripe coffee fruit (red), and then stripping the fruit using only his bare hands, after which the sorting stage of the farmers only merendamn ya in the water, and only the coffee beans are submerged only to be captured.

After passing through the sorting process, then sun-dried coffee beans by farmers until the skin is dry and proceed with the process of stripping the skin using a wooden ditumbukkan way. "The results obtained from the last process would produce the coffee beans are commonly called green Beans,"

Green beans themselves will eventually be dried in the sun again until it is completely dry, but due to natural conditions eventually cold-temperature Wamena farmers prefer to sell direct.

I personally really like this organic Arabica coffee, because it's every shipment of red fruit and ant nests taklupa I asked to be included coffee beans. Although sometimes lazy to cook and grind coffee beans, but for a cup of coffee enjoyment will inevitably continue to mash.


-------------------------------------------Translate----------------------------------------------------------


Wamena Papua bukan hanya penghasil herbal berkualitas sebut saja Buah Merah & Sarang Semut,  tetapi penghasil kopi bertarap internasional. Ditanam dari perkebunan yang sangat-sangat alami pada ketinggian 2500 – 1600 m dpl. Perkebunan kopi yang terdapat di Wamena Papua  unik sekali  karena masih seperti hutan dan heterogenous yang berarti tidak hanya pohon kopi saja yang ditanam di perkebunan tersebut, maka dari itu akan menghasilkan rasa yang kompleks dan balance

PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI
Tanah di pegunugan tengah Kabupaten Jayawijaya  Wamena Papua sangat subur,  dan merupakan sebuah keunikan, karena seluruh pohon kopi yang ada di daerah ini tidak ada yang menggunakan pupuk, pestisida ataupun bahan-bahan kimia lainnya. “kealamian kualitas biji kopi asal Wamena Papua sangat diatas rata-rata, pantas saja kalau biji kopinya salah satu yang terbaik di dunia.

Proses pengolahan biji kopi dari para petaninya pun masih sangat tradisional, dimana para petani hanya memetik buah Kopi yang sudah matang (berwarna merah), lalu kemudian pengupasan buahnya hanya menggunakan tangan kosong, setelah itu pada tahap penyortiran para petani hanya merendamn ya didalam air, dan hanya biji kopi yang tenggelam saja yang akan diambil.

Setelah melewati proses penyortiran, kemudian biji kopi dijemur oleh para petani hingga kulitnya kering dan dilanjutkan dengan proses pengupasan kulit menggunakan kayu dengan cara ditumbukkan. “hasil yang diperoleh dari proses terakhir tersebut akan menghasilkan biji kopi yang biasa disebut green Beans,” 

Green beans sendiri pada akhirnya akan dijemur kembali hingga benar-benar kering, namun karena kondisi alam Wamena yang bersuhu dingin akhirnya para petani lebih memilih untuk langsung menjualnya.

Saya sendiri sangat menyukai kopi Arabica organik ini, karena itu setiap pengiriman  buah merah dan sarang semut taklupa saya meminta untuk diikutsertakan biji kopi. Walaupun kadang malas untuk memasak dan menumbuk biji kopi, tetapi untuk sebuah  kenikmatan  secangkir kopi mau tidak mau tumbuk terus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar